Kamis, 15 November 2012

Kemunduran 'mahasiswa'


(ini tulisan menggebu-gebunya seorang maba akibat banyaknya aktivitas yang dilalui. pemikiran kritis dan awam anak baru masuk kampus. ini kalo ga salah waktu itu gw masih aktif dan KAMMI dan juga masi getol-getolnya ikut aksi dan baca buku. Tulisan ini gw publish di blog gw sebelumnya tanggal 21 Juli 2008)


Kemunduran terjadi pada berbagai peristiwa, pada kalangan apapun, dan pada golongan apapun. Kemunduran itupun terjadi pada berbagai atau bahkan keseluruhan aspek yang pernah saya kenal, seperti ekonomi, sosial, moral, dan sebagainya.

Nah, mengapa harus kemunduran yang mengawali wacana ini? Karena itulah hal  yang sedang hangat-hangatnya terjadi pada saat ini, di golongan mahasiswa pada khususnya, dan Negara pada umumnya. Terlalu kejam memang apabila saya harus bilang adanya kemunduran pada para mahasiswa saat ini, dikala makin maraknya para pejuang-pejuang yang memperjuangkan rakyat Indonesia.
Sumber: google.com

Tapi apakah ada yang tau, terdapat elit politik yang bersatu dan "bersekongkol" dengan mahasiswa. Misal, ada sebuah partai tertentu yang secara tidak langsung bekerjasama dengan salah satu organisasi mahasiswa (Ormawa) eksternal yang sedang terkenal-terkenalnya pada saat ini. Memang Ormawa tersebut bersikukuh bahwa mereka tidak ada sangkut pautnya dengan partai tersebut, tapi tetap saja kan mereka selalu bersama-sama? Wong memiliki dasar yang sama dalam pergerakannya.

Disini jelas terlihat partai tersebut tadi memiliki sebuah keberuntungan, yaitu dipercaya oleh organisasi mahasiswa yang cukup terkenal, dan memiliki pengaruh besar oleh masyarakat. Ya, itu sebuah dampak positif bagi sang partai itu, apalagi menjelang pemilu 2009, bisa dengan mudah mereka mencuci otak teman-teman dari Ormawa tersebut untuk mendukung mereka. Bukannya menuduh, tapi hati siapa yang tau?

Jadi dimana letak kemundurannya? Ya itu tadi, kerjasama yang secara tidak langsung terlibat antara mereka berdua. Itu salah satu bukti nyata bahwa kini mahasiswa sudah kehilangan jati dirinya, baik para mahasiswa biasa (yang tipe hedonis atau mungkin yang acuh tak acuh), maupun para aktivis ampus yang selalu berjuang demi kemajuan kampus dan negerinya. Mungkin saja mereka tidak ngeh atas apa yang mereka lakukan, yang mereka tau, hanya mendapatkan informasi yang tepat, dari orang yang tepat, agar bertindak dengan tepat. Tapi apa mereka tidak sadar, mereka telah tersorot dan seolah menjadi antek-antek mereka. Malu dong... Masa ingin dijadikan anak buah?


Kasihan memang para mahasiswa yang dengan semangat juangnya harus dilegitimasi oleh hal tersebut. Tapi itu kenyataannya, sudah hampir tidak ada lagi orang "bersih" didunia ini, apalagi didunia perpolitikan Indonesia, bukankah sekarang politik atas dasar kekuasaan, harta dan kepopuleran telah menjadi Tuhan mereka? Harusnya sebagai mahasiswa yang bukan anak sekolah lagi, mereka harus  dapat menelaah jauh kesana. Jangan hanya memikirkan yang baiknya saja, tapi kita harus memikirkan semua kemungkinan yang bakal terjadi, baik buruknya.

Sekali lagi saya tidak menuduh siapapun, pada golongan apapun. Semoga para mahasiwa mampu mempelajari ini semua dengan baik dan memahaminya. Ini hanyalah realitas yang ada, hidup mahasiswa! 



Sumber: google.com
Judul: Kemunduran 'mahasiswa'; Ditulis oleh mezzojecka; Rating Blog: 5 dari 5