Senin, 19 November 2012

Cerita: Sebuah catatan pendosa



Beruntunglah orang-orang yang terlahir dengan dikelilingi iman dan Islam yang kuat..
Dari keluarga yang paham.. Lingkungan yang Islami..
Namun janganlah berkecil hati.. Bagi yang terlahir di keluarga sederhana.. Yang hanya sekedar tau Shalat.. Tetaplah berjuang untuk-Nya..

Menjadi seorang santri.. Seorang hanif.. Seorang ulama.. Seorang ustadz.. Seorang aktivis dakwah...
Menjadi tolak ukur di masyarakatnya.. Berpakaian dengan tepat.. Hafidz dan hafidzah..

Dan ada kalanya seorang manusia menjadi sangat berdosa.. Seorang pendosa berat..
Hampir berzina atau telah melakukannya.. Membunuh.. Meminum khamr..
Berkali-kali.. Dengan sadar..
Tak kenal siapa, Dan darimana mereka.. Latar belakangnya seperti apa.. Atau dengan siapa..
Dan yang mengherankan.. Hanya dia dan Dia lah yang tau..
Sedangkan di depan, mereka pemegang amanah.. Ketua Majelis.. Ustadz dan Ustadzah.. Ulama besar.. Aktivis dakwah.. Tetap seperti itu..

Kemudian pada suatu titik, mereka jenuh..
Muak..
Dan rindu akan-Nya..
Entah kenapa kembali lagi mereka melakukannya..
Namun tersadar kembali..

Dan ketika sudah hilang semua keinginan dan nafsu itu..
Maka saling bercucuran air matalah mereka..
Bahkan sudah kering air matanya.. Hingga tak sanggup lagi menangis..

Mereka menangis karna merasa TAK MUNGKIN TERAMPUNI..
Merasa bahwa mereka TAK PANTAS BERSUJUD dan MENGHARAP-NYA lagi..
Mereka merasa..
KAMILAH PENGHUNI NERAKA!!

Kemudian..
Mulailah cobaan berat pada mereka..
Banyak yang berguguran dan tetap menjadi PENDOSA karena rasa malu itu..
Mereka merasa sudah tidak bisa lagi kembali.
NAMUN ITU SALAH!
Syaitan yang membuat mereka tetap salah!

Kemudian.. Ada yang tetap berpura-pura..
menjalankan semua dosa itu, dan tetap menjadi orang 'suci'..
Munafik!

Dan yang terakhir..
Ada pula manusia yang memilih kembali pada Nya..
Dengan berbekal rasa malu yang besar..
Malu karena rasa salah-Nya pada Allah..
Untaian air mata lebih mudah turun dimatanya..
Karena 1 hal, dia takut untuk menjadi seorang pendosa lagi!
Bercampur dengan rasa bahagia, damai dan tenang karena Allah sayang padanya.

Banyak orang menghujat..
Tapi apa kita hidup karena omongan mereka?
Apa kita hidup karena untuk diperhatikan mereka?
TIDAK!!

Allahu' Rahman..
Allahu' Rahiim..
Allah.. Allah..
Nikmat iman dan Islam itu..
Kenikmatan yang lebih dahsyat dibandingkan nikmat dunia manapun..

Maka janganlah ragu untuk kembali pada Nya..
"Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon ampun padaKu dan berharap padaKu akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan, Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepadaKu akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepadaKu membawa kesalahan sebesar dunia kemudian engkau datang kepadaKu tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu pun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula." (HR. Tirmidzi)


Judul: Cerita: Sebuah catatan pendosa; Ditulis oleh mezzojecka; Rating Blog: 5 dari 5